Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami Menghasilkan Benih Berkualitas

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami


Pembenihan ikan gabus merupakan upaya untuk menyediakan benih ikan gabus berkualitas. Meningkatnya konsumsi ikan gabus menuntut ketersediaan benih untuk mencukupi kebutuhan budidaya. Dalam pembenihan tahapan pemijahan ikan gabus dapat dilakukan secara alami. 

Konsumsi ikan gabus termasuk mengalami peningkatan yang cukup pesat. Di beberapa daerah seperti Kalimantan konsumsi ikan gabus cukup tinggi. Sehingga populasi di alam telah mengalami penurunan. Hal ini menuntut adanya sumber pasokan ikan gabus, seperti melalui budidaya gabus.

Ikan gabus di Kalimantan atau dikenal gabus Haruan sangat diminati. Tak heran sentra ikan gabus di negara ini banyak berasal dari pulau Kalimantan. Meningkatnya konsumsi memicu daya tarik untuk melakukan bisnis budidaya ikan gabus. Untuk itulah betapa pentingnya keberadaan unit pembenihan sebagai suplai utama benih ikan gabus yang berkualitas.

Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Untuk memenuhi permintaan benih ikan tentunya tidak dapat mengandalkan alam. Sebab pada umumnya ikan di alam memiliki waktu khusus dalam melakukan pemijahan. Berbeda jika pemijahan tersebut dilakukan secara terkontrol atau melalui campur tangan manusia.

Teknologi pembenihan ikan gabus masih dilakukan secara alami. Induk ikan hanya akan diletakkan pada wadah yang sama untuk memijah. Meski sudah banyak yang mencoba pembenihan ikan gabus secara buatan.

Namun untuk menghasilkan benih yang baik maka perlu dilakukan penanganan yang tepat agar benihnya berkualitas.

Benih ikan gabus yang dihasilkan dari unit pembenihan memiliki beberapa kelebihan.

Penanganan yang dilakukan pada wadah terkontrol akan meminimalisir terjadinya gangguan akibat hama dan patogen.

Selain itu kelangsungan hidup (SR) benih cukup tinggi sebab tidak begitu terdampak oleh kondisi lingkungan. Sehingga efek seleksi alam dapat dihindari.

Alur Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Pembenihan yang baik memiliki alur tahapan yang memungkinkan usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

Setiap tahapan pembenihan dilakukan secara terkontrol. Untuk memastikan induk memijah dengan baik dan mampu menghasilkan benih berkualitas.

Seperti dari panduan KKP dapat diketahui alur tahapan pembenihan gabus meliputi persiapan wadah, seleksi induk, pemeliharaan induk, proses pemijahan ikan gabus, penetasan telur, pemeliharaan larva, proses pendederan dan panen benih.

Persiapan Wadah

Usaha pembenihan ikan gabus dapat dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kolam tanah yang telah di pasang hapa. Begitu pun dengan penggunaan kolam beton yang juga tetap diberi hapa sebagai wadah pemijahan hingga pendederan benih ikan.

Wadah pemeliharaan induk biasanya dilakukan pada kolam tanah maupun beton yang sudah diberi hapa. Jika menggunakan kolam terpal dengan ukuran tidak terlalu besar tidak menggunakan hapa lagi.

Untuk wadah pemijahan induk ikan gabus sebaiknya menggunakan wadah khusus seperti kolam terpal berukuran 2x2 meter hingga 2x3 meter. Pada wadah diberi eceng gondok sebagai tempat perlindungan telur (shelter).

Sedangkan wadah pendederan adalah hapa yang diletakkan pada kolam tanah. Ukuran hapa yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 2x3x1 meter. Sebaiknya posisi hapa tidak rapat dengan dasar kolam untuk menghindari kotoran di dasar.

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Seleksi Induk

Faktor penting dalam unit pembenihan adalah kualitas induk yang digunakan. Induk yang baik pastinya menghasilkan benih yang baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan seleksi induk sebelum dilakukan pemijahan. Induk yang berkualitas sangat berpengaruh dalam menghasilkan benih ikan berkualitas.

Induk jantan ikan gabus memiliki bentuk tubuh ramping memanjang dan berwarna lebih gelap. Pada bagian alat kelamin, urogenital berbentuk lebih memanjang dan terdapat tonjolan kecil (genital papilla) yang biasanya terletak tersembunyi dalam lubang urogenital.

Untuk induk betina ikan gabus memiliki tubuh yang lebih melebar dan berwarna lebih terang. Pada urogenital berbentuk lebih lebar (agak bulat) dan tidak memiliki tonjolan pada lubang urogenital (genital pore).

Perbedaan paling mencolok antara induk jantan dan betina yang juga sekaligus menjadi ciri induk siap memijah adalah pada jantan ketika di urut perut ke arah kelamin akan mengeluarkan cairan putih bening dan kental sedangkan betina mengeluarkan cairan kuning atau telur.

Pada induk jantan yang siap memijah memiliki warna kelamin yang memerah. Sedangkan induk betina ditandai dengan perut membesar namun terasa lembek.

Bobot tubuh induk ikan jantan berkisar 120-225 gram per ekor. Sedangkan pada betina bobot tubuhnya 130-330 gram per ekor.

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Pemeliharaan Induk

Induk ikan gabus dipelihara dalam hapa berukuran 4x2x1 meter. Setiap hapa dapat diisi induk sebanyak 120-180 ekor. Untuk pemilihan lokasi hapa sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan di habitat alaminya agar ikan tidak mudah mengalami stres. Pada wadah sebaiknya diberi atap berupa jaring untuk mencegah ikan gabus melompat keluar.

Selama pemeliharaan induk diberi pakan berupa pellet apung dengan kandungan protein 32%. Pemilihan jenis pakan harus mengandung cukup tinggi protein agar membantu mencukupi keperluan ikan dan pematangan gonad. Dosis pemberian pakan 3% dari biomassa. Pakan diberikan setiap pagi dan sore hari.

Jumlah induk jantan dan betina yang di pelihara harus sebanding. Sebab ikan gabus memijah dengan perbandingan 1:1 antara jantan dan betina.

Selama masa pemeliharaan pakan yang digunakan dapat dicampur dengan vitamin E agar membantu dalam proses pematangan gonad pada induk.

Proses Pemijahan Ikan gabus

Induk ikan yang akan memijah memiliki ciri yaitu :

  • Jantan terdapat beintik merah pada alat kelamin dan ketika diurut akan mengeluarkan cairan putih bening.

  • Induk betina memiliki kelamin yang berwarna kemerahan dan ditandai dengan perut yang membesar (buncit), lembek.

Wadah pemijahan ikan gabus menggunakan kolam terpal. Dalam setiap wadah pemijahan berisi 1 induk jantan dan 1 induk betina. Penggunaan wadah kolam terpal (bukan hapa) dengan induk satu pasang bertujuan agar pemijahan ikan gabus dapat berjalan lancar.

Wadah yang digunakan dapat berukuran 1x2 hingga 2x2 meter. Pada wadah diberi shelter berupa eceng gondok. Tak lupa pada bagian atas diberi penutup berupa waring untuk mencegah ikan lompat keluar dari dalam bak pemijahan.

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Adapun cara induk ikan gabus memijah adalah 

  • Pada saat melakukan pemijahan ikan gabus jantan secara naluri bergerak mendekati induk betina kemudian bergerak mengelilinginya sebagai tanda terjadinya proses ovulasi.

  • Saat mulai memijah induk jantan akan melengkungkan badannya pada induk betina. pada saat bersamaan induk betina akan mengeluarkan telur yang diikuti jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur.

  • Telur-telur yang terbuahi akan berwarna bening.

  • Ketika pemijahan selesai induk jantan dan betina akan bergerak berputar untuk menjaga telur.

  • Setiap induk betina mampu memijah 2-3 kali dalam setiap musim kawin dengan interval waktu yang tidak menentu.

  • Pemijahan ikan gabus secara alami biasanya akan berlangsung selama 1-2 minggu. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan setiap hari.

  • Ciri bak induk yang sudah memijah adalah banyaknya enceng gondok yang patah dan telur yang mengapung dekat permukaan air.

  • Selanjutnya induk dipisahkan dan penetasan telur dilakukan pada bak pemijahan selama 24-38 jam.

Penetasan Telur 

Telur yang terbuahi ditandai dengan warna yang bening dan mengapung di permukaan air. Masa inkubasi telur hingga menetas adalah 24-38 jam.

Penetasan telur umumnya dipengaruhi oleh parameter suhu. Jika suhu relatif lebih hangat dapat mempercepat proses penetasan. Namun hal ini bisa mengurangi kualitas benih yang dihasilkan. Oleh karena itu suhu sebisa mungkin tetap optimal yaitu 28 derajat celcius.

Larva ikan yang menetas akan dipelihara pada bak pemijahan jika kondisi air masih cukup bersih dan memungkinkan dilakukan pemeliharaan larva. Jika kualitas air kurang baik maka larva dapat di panen untuk dipelihara pada bak yang berbeda.

Setiap larva yang baru menetas masih memiliki makanan cadangan berupa kuning telur (yellow egg) yang dapat bertahan selama 2-3 hari.

Pemeliharaan Larva Hingga Benih

Pemberian pakan dapat dilakukan pada hari ketiga pasca telur menetas.

Pakan yang diberikan pada larva adalah Daphnia sp., Artemia sp. dan serbuk pellet (pellet yang dihaluskan) dengan kandungan protein 40%.

Induk gabus biasanya memiliki sifat menjaga anaknya. Sehingga pemeliharaan larva dapat dilakukan bersamaan dengan induknya. Pakan untuk induk diberikan 1-2 sehari dengan menggunakan pellet apung.

Jangan memberi terlalu banyak pakan sebab bisa berdampak buruk terhadap kualitas air.

Pemeliharaan larva biasanya berlangsung selama 1 bulan hingga masa asuh induk gabus berakhir. Pada saat  tersebut segera pisahkan induk dan benih.

Umumnya induk ikan gabus akan mengasuh anaknya hingga berukuran 1-3 cm selama 1 bulan. Pemberian pakan masih menggunakan pellet tepung dengan kadar protein 40%.

Setelah 1 bulan maka segera dilakukan pendederan untuk benih berukuran 1-3 cm dengan menggunakan wadah hapa berukuran 2x1x1 meter. 

Pertumbuhan benih ikan gabus cukup lambat sehingga untuk mencapai ukuran  3-5 cm saja dibutuhkan waktu sebulan lebih. Pendederan benih ukuran 3-5 cm membutuhkan waktu kisaran 1 bulan untuk mencapai ukuran 5-8 cm.

Sehingga untuk mencapai benih ukuran 5-8 cm dibutuhkan waktu sekitar 90 hari. Untuk benih ukuran 8-12 cm dibutuhkan waktu pemeliharaan 120 hari. 

Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami

Panen Benih Ikan

Ukuran benih yang biasanya banyak dijual berkisar antara 8-12 cm. Pada umur 120 hari panen benih sudah dapat dilakukan.

Panen dilakukan secara parsial tergantung jika ada pembeli. Jangan memanen benih jika belum mendapat calon pembeli, sebab hanya akan membuat benih mudah stres.

Memanen benih ikan gabus berbeda dengan panen ikan konsumsi seperti pada Budidaya ikan gabus di kolam beton.

Cara memanen benih cukup mudah yakni dengan menggunakan seser dengan ukuran jari-jari kecil.

Waktu panen sebaiknya sehari sebelum benih dikemas. Sehingga bisa dilihat ikan yang kurang sehat. Selain itu ini berkaitan dengan manajemen waktu.

Ikan yang dipanen dapat ditampung sementara dalam hapa yang lebih bersih. Sehingga pada saat pengemasan lebih bebas dari kotoran. 


Itulah ulasan mengenai Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami. Pada dasarnya tahapan pembenihan gabus tidak jauh berbeda dengan pembenihan ikan lainnya. Mungkin faktor pembeda justru disebabkan oleh karakteristik dan habitat alami ikan tersebut. Seperti ikan gabus yang hidup di rawa dan sungai sehingga wadah dan cara yang diterapkan juga sebisa mungkin harus mengikuti kondisi di alam.

Post a Comment for "Tahapan Pembenihan Ikan Gabus Secara Alami Menghasilkan Benih Berkualitas"